Sani Beberkan Makna dan Hikmah Idul fitri 1444 H

Samarinda – Anggota DPRD Kota Samarinda, Sani Bin Husain memaknai Idul Fitri sangatlah mendalam bagi umat Muslim. Selain menjadi momen untuk merayakan kemenangan setelah menunaikan ibadah puasa, Idul Fitri juga menjadi momentum untuk mempererat tali silaturahmi antara satu dengan yang lain. Di hari yang suci ini, umat Muslim saling bermaaf-maafan dan memaafkan kesalahan serta ketidakcocokan yang terjadi di masa lalu.

Idul Fitri juga menjadi ajang bagi umat Muslim untuk memperbaiki diri dan kembali kepada jalan yang benar. Dalam momen yang suci ini, umat Muslim diminta untuk membersihkan diri dari dosa dan kesalahan serta meningkatkan ibadahnya untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Selain itu, Idul Fitri juga menjadi momen untuk berbagi kebahagian dengan sesama. Umat Muslim yang mampu memberikan zakat fitrah dan menyediakan hidangan untuk santap bersama bagi keluarga, saudara, dan tetangga. Hal ini menggambarkan nilai-nilai sosial dan kebersamaan yang tinggi dalam masyarakat Muslim.

Ungkapan Rasa Syukur

Menurut Sani, datangnya momen Lebaran selalu disambut suka cita oleh umat muslim, karena hari raya ini memberikan arti penting tersendiri untuk masing-masing orang. Apalagi setelah menjalani puasa selama satu bulan penuh, akan ada beberapa perubahan yang terjadi dalam diri umat muslim.

Menahan haus, lapar, amarah, dan segala hawa nafsu harus dilalui selama bulan Ramadhan. Dalam 30 hari itu, bisa menjadi momen untuk umat muslim dalam melakukan introspeksi diri. Merasakan beberapa kondisi yang di luar kebiasaan sehari-hari mungkin ngga selalu berjalan lancar.

Dengan datangnya Lebaran, membuat kamu bisa merasa lebih bersyukur dengan segala hal yang kamu miliki. Makna ini akan menimbulkan perasaan menghargai segala yang kamu miliki dan bisa memancing perasaan untuk lebih peduli dengan sesama.

Kembali Menjadi Suci

Lebih lanjut, Sani menyampaikan, ungkapan tersebut bukan hanya sekedar kata kata, kembali ke suci bisa diartikan seseorang kembali bersih secara jiwa dan raga. Saat momen Lebaran, akan dimanfaatkan umat muslim untuk saling memaafkan. Biasanya masing-masing orang akan memulai permintaan maaf dari mulai orang tua, keluarga, dan sahabat-sahabat.

“Meskipun permintaan maaf bisa dilakukan kapan saja, namun meminta maaf di momen ini memberikan makna yang begitu spesial. Dengan saling memaafkan dapat membersihkan hati dari segala dendam dan perasaan pahit lainnya. Diharapkan orang di sekitar kita bisa menjalani hari lebih ringan tanpa ada beban kesalahan,” ujarnya.

Hari Kemenangan

Baginya, Kemenangan bisa dirasakan ketika kamu sudah berjuang dan berhasil mendapatkan sesuatu. Untuk meraihnya tentu ada pengorbanan dan usaha yang kamu lakukan. Begitu juga dengan hari raya Idul Fitri.

Setelah berpuasa selama 30 hari penuh dan menghilangkan segala hal negatif, kamu bisa meraih dan merasakan kemenangan di hari raya Idul Fitri

Meleburkan Dosa

Bagi pria kelahiran Bontang, 5 Agustus 1983 ini, salah satu makna istimewa dari Idul Fitri adalah meleburkan dosa. Kata lebur ini mungkin akan mengingatkan kita dengan istilah Lebaran. Lebaran berasal dari istilah Jawa yang berarti lebar-lebur-luber-labur. Lebar artinya seseorang akan bisa terlepas dari kemaksiatan.

“Lebur artinya lebur dari dosa.Luber artinya luber dari pahala, luber dari keberkahan, luber dari rahmat Allah SWT. Labur artinya bersih sebab bagi orang yang benar-benar melaksanakan ibadah puasa, maka hatinya akan dilabur menjadi putih bersih tanpa dosa,” terangnya.

Selain itu, saat Lebaran terdapat hidangan khas yaitu ketupat. Dalam istilah Jawa, ketupat diartikan dengan ngaku lepat alias mengaku kesalahan, bentuk segi empat dari ketupat mempunyai makna kiblat papat lima pancer yang berarti empat arah mata angin dan satu pusat yaitu arah jalan hidup manusia di mana pusatnya adalah Allah SWT.

Menyikapi Perbedaan Idul Fitri Tahun Ini

Kendati demikian, perbedaan perayaan idul Fitri tahun ini mengalami perbedaan waktu. Menurutnya, perbedaan ini menjadi umat dan bangsa yg kuat, mulai saat ini kita harus belajar menikmati perbedaan pendapat.

“Jangan perbedaan membuat saling benci dan merenggangkan persatuan umat islam. Jgn gampang di pecah belah. Belajarlah lapangkan dada kita. Belajarlah kita untuk menghormati saudara-saudara kita yang berbeda dengan kita. Selama mereka punya dalil yang bisa dipertanggungjawabkan, jangan merasa benar sendiri,” pesannya.

Dan pada akhirnya persaudaraan ummat ini akan diuji dengan perbedaan.Jadi menurut saya perbedaan idul fitri hanyalah ujian biasa. tidak ada efeknya bagi ummat islam yg cinta pada Allah, Rasulullah dan sesama ummat muslim di dunia. Karena toleransi dan menghargai perbedaan adalah ajaran yg bersumber dari nilai dasar pendidikan islam.

“Jadi saya nggak khawatir sama sekali terhadap perbedaan ini tapi saya tetap berharap dimasa yg akan datang terjadi dialog dan upaya menyatukan langkah dalam menyikapi hal ini,” tandasnya.

Artikel Sani Beberkan Makna dan Hikmah Idul fitri 1444 H pertama kali tampil pada GOnews.id.

Post a Comment

Previous Post Next Post

نموذج الاتصال