Jombang - Pedangang gorengan di Diwek, Jombang, Jawa Timur terpaksa gulung tikar karena minyak goreng naik. Fitri (43) mengaku sudah tidak mau jualan gorengan lagi.
"Hari ini kami jualan gorengan terahir mas, bingung minyak goreng naik luar biasa," Keluh Fitri kepada media ini, Sabtu (19/3/2022).
Selepas di cabutnya Harga Eceran Teratas (HET) oleh Pemerintah menjadikan pedagang seperti dia gusar. Kini harga minyak goreng kemasan menyentuh harga 23.000 per liter dan minyak goreng curah menyentuh harga 18.000 per liter.
"Gak tau ini mau jualan apa lagi. Masih bingung," tuturnya.
Apalagi pedagang terpaksa membeli minyak goreng dengan harga lebih mahal. Warung kopi miliknya, terpaksa meniadakan gorengan yang selama ini menjadi khas.
"Biasanya pembeli selalu tanya gorengan karena memang dicari orang yang beli disni, pesen kopi sambil makan gorengan," ucapnya.
Sementara itu, Rohman (29) pedangang roti goreng mengatakan pasrah dengan naiknya minyak goreng. Ia mensiasati mengecilkan ukuran Roti gorengnya.
"Semoga saja pembeli tidak kecewa. Kalau sepi ya terpaksa jualan yang lain," ucapnya.
Menurut Rohman tidak hanya minyak tapi juga tepung cakra juga naik drastis. Sebelumnya di harga Rp 213 ribu per sak, sekarang naik Rp 224 ribu per sak.
"Tepung naik, mentega naik, dan naik k-nya gak tangung-tangung. Ini juga mendekati ramadhan," terangnya.
Rohman mengatakan dalam satu hari dirinya bisa menggunakan minyak goreng minimal 5 liter. Rohman tidak banyak berharap banyak kepada pemerintah.
"Kami hanya minta harga minyak goreng murah dan mudah ditemukan," pintanya.