Jakarta - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menerbitkan surat edaran (SE) tentang pelaksanaan halalbihalal pada perayaan Idul Fitri 1443 Hijriah. Dalam SE ini ummat Islam yang melaksanakan halalbihalal dibatasi.
"Untuk kegiatan halalbihalal dengan jumlah di atas 100 orang, makanan/minuman disediakan dalam kemasan yang bisa dibawa pulang dan tidak diperbolehkan ada makanan/minuman yang disajikan di tempat," bunyi dalam surat edaran tersebut.
Surat Edaran bernomor 003/2219/SJ ini telah ditandatangani per Jumat (22/4/2022).
Tak hanya mengatur terkait kapasitas tempat halalbihalal mengatur batas maksimal jumlah tamu yang diperbolehkan menikmati hidangan makanan atau minuman di tempat. Namun juga mengatur terkait kapasitas tempat harus disesuaikan dengan level PPKM di masing-masing daerah.
Dirjen Bina Adwil Kemendagri, Safrizal ZA menjelaskan, aturan ini sebagai bentuk langkah antisipatif untuk mengeliminir potensi klaster penularan Covid-19 dalam skala luas keramaian. Hal itu mengingat aktivitas makan/minum pasti diikuti dengan membuka masker.
"Sehingga berbanding lurus dengan besarnya potensi risiko penularan," ujarnya.
Melalui SE ini, pemerintah daerah membuat peraturan lebih lanjut di daerahnya masing-masing dengan terus memperkuat disiplin protokol kesehatan, sekurang-kuranya memakai masker, mencuci tangan/menggunakan hand sanitizer secara berkala serta selalu menjaga jarak.
"Tak lupa untuk terus berkolaborasi dengan unsur Forkopimda, tokoh agama dan masyarakat, sehingga penerapannya dapat berjalan optimal di lapangan," tuturnya seperti dilansir okezone.com.