Mojokerto - Kisah pilu dari warga Dusun yang tinggal di sekitar Jembatan Talun Brak yang menghubung Dusun Talun dan Dusun Brak di Desa Talunblandong, Kecamatan Dawarblandong sangat mengiris hati. Jembatan yang telak porak poranda dihantam banjir deras akibat hujan lebat beberapa waktu yang lalu (9/11/2021) telah diperbaiki seadanya oleh warga setempat dengan swadaya warga. Jembatan Talun Brak yang masih rusak itu melintang di atas Kali Lamong, sangat berarti bagi warga yang tinggal di utara sungai, untuk beraktivitas di selatan sungai.
Suprat warga yang tinggal disekitar Jembatan Talun Brak sangat mengeluhkan terhadap akses jembatan rusak. Dia berharap kepada pemerintah daerah untuk segera memperbaiki Jembatan Talun Brak yang sangat dibutuhkan akses jalan dalam melakukan aktivitas sehari hari. Suprat dengan suara sedih menerangkan, saat ini kondisi jembatannya masih parah, tiang nya roboh dan patah. Kejadiannya yang sudah terjadi 5 bulan lalu, belum diperbaiki dan belum ada bantuan dari pihak pemerintah. Jembatan ini merupakan akses satu-satunya untuk beraktivitas di selatan sungai."Perbaikannya, dari swadaya warga, masih deg degkan lewatnya, baik pejalan kaki maupun sepeda motor. Papan papan disepanjang jembatan kalau dilewati bergetar. Was was. Dulu, mobil bisa lewat, meskipun bergantian. Sekarang, harus harus muter puluhan kilometer. Harapan kami, segera digarap dengan secepatnya untuk segera dapat diakses," ungkapnya.
Sedangkan, Wadi Kepala Dusun Talun Brak menjelaskan, bahwa kondisi jembatan masih darurat, dulu pernah dikunjungi oleh Bupati dan PUPR serta pejabat terkait, yang menjanjikan jembatan segera diperbaiki dalam sepekan. Namun, sampai saat ini belum ada realisasinya. Untuk itu, warga langsung bergotong royong memperbaiki jembatan dengan bahan bahan seadanya dan swadaya sendiri. Tapi, kondisi jembatan ini masih menghawatirkan, bila ada banjir lagi. Pernah juga, PUPR mengirim beton sepanjang sekitar 3 m. Namun, kami tidak tau, beton itu untuk apa. Sampai saat ini masih ada dipinggir jalan, belum ada penaganan. "Kami sangat mengharapkan, kunjungan ibu bupati bersama PUPR dan OPD terkait, segera untuk direalisasikan yang dulu PUPR sempat berjanji dalam sepekan segera diperbaiki jembatan tersebut. Sempat, dulu kami diundang rapat oleh PUPR di Kantor PUPR, yang kedua kami di undang rapat oleh Kantor Pemda, bersama jajaran tinggi Pemda Kab Mojokerto. Setelah itu, tidak ada realisasi bantuan sama sekali," jelas Wadi.
Wadi juga mengungkapkan, beberapa hari yang lalu, ada warganya yang hamil 6 bulan mau periksa di rumah sakit. Karena akses terdekat lewat jembatannya rusak, tidak bisa lagi dilewati mobil, terpaksa harus memutar jalan sekitar 9 km, sangat jauh menuju rumah sakit. Akibatnya, terjadi keguguran setelah sampai di rumah sakit."Bagi kami, akses jembatan Talun Brak sangat vital. Sebab, rumah kami di utara sungai, lalu kami beraktivitas ke sawah, ngantar sekolah anak, tempat kuburan dan lainnya, harus melewati jembatan ke selatan sungai. Tolong, jembatannya segera diperbaiki. Terang Wadi sambil matanya berkaca kaca.