![]() |
Antrian tukang becak antri santunan dari H. Warsubi Jombang (foto: Muktar Bagus/inews/MNC) |
Kepala desa dermawan tersebut yakni H. Warsubi. Selain menjadi Kepala Desa Mojokrapak, Jombang, Warsubi juga seorang pengusaha pemotongan ayam di desanya. Selain itu Karenanya, H. Warsubi merupakan Ketua Asosiasi Kepala Desa (AKD) Jombang.
Setiap tahun dia bisa mengeluarkan zakat maal dalam jumlah besar.
Warsubi mengatakan, setiap tahun zakat yang dikeluarkan untuk fakir miskin, termasuk tukang becak yakni kebih dari Rp8 milliar. Tahun ini pembagian zakat sudah berlangsung sejak awal Ramadan.
"Ada sekitar 70.000 paket zakat yang kami bagian kepada warga di berbagai desa se Kabupaten Jombang. Ada juga yang dari Lamongan, Mojokerto dan Nganjuk. Di tahap akhir Ramadan ini ada 3.500 paket. Nanti kalau kurang kami tambah," tuturnya.
Warsubi berharap dengan zakat tersebut, masyarakat yang kurang mampu di Jombang bisa sedikut terbantu.
Saking banyaknya tukang becak yang datang, panjang antrean pembagian zakat ini mencapai lebih dari 3 kilometer.
Untuk mendapatkan barisan depan, para tukang becak ini mengaku sudah harus datang dan antre sejak pukul 03.00 dini hari tadi. Dibandingkan dengan mangkal menunggu penumpang, para tukang becak mengaku lebih senang entre mengambil zakat.
Sebab sejak beberapa tahun terakhir, pendapatan dari bekerja menarik becak semakin menurun. "Sehari kadang dapat Rp30.000, Rp60.000. Kadang juga tidak dapat apa-apa. Makanya senang kalau ada yang bagi zakat seperti ini," kata salah seorang tukang becak Herman.