Lily Wahid, meninggal dunia pada usia 74 tahun. Politisi PKB Jombang Kartiyono merasakan kehilangan yang mendalam.
"Tentunya Kita Semua sangat merasa kehilangan salah satu sosok pejuang , politisi senior dan aktivis perempuan , sekaligus seorang ulama .
Beliau kita kenal sosok yg lugas gaya bicaranya sangat identik dengan Ahmafirullah Gus Dur yg sekakigus Kakak kandung Beliau," ungkap Kartiyono kepada media ini, Senin (9/5/2022).
Menurut Kartiyono, sosok Lily Wahid sangat inspiratif dan berani bersikap tegas dalam mensikapi berbagai Persoalan bangsa.
"Beliau ini sangat menginspirasi, karena juga pernah menjadi legislator PKB di DPR RI," ujar Kartiyono.
Kedepan ia berharap semoga akan lahir sosok pejuang dan aktifis perempuan seperti Lily Wahid.
"Semoga kedepan ada pejuang dan aktivis sekaliber beliau. Sebagai sesama kader di PKB saya mengucapkan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya," tutur Kartiyono.
Jenazah akan disemayamkan di West Covina Blok SH 6/31, Kota Wisata Cibubur, Bogor. Kemudian jenazah dibawa ke Pesarean Tebuireng, Jombang, untuk dimakamkan.
Sebelum wafat, Nyai Lily Wahid menjalani perawatan intensif di RSCM. Pada April 2022, Lily mengalami penyempitan jantung dan telah berhasil dipasangkan stent atau ring jantung.
Nyai Lily juga dikabarkan mengalami infeksi paru. Sejak itu, ia mendapat perawatan intensif. Pada 7 Mei almarhumah mengalami penyumbatan di pembuluh otak.
Dari data Wikipedia, Lily Wahid lahir di Jombang pada 4 Mei 1948. Dia meninggal dunia pada 9 Mei 2022, pada usia 74 tahun.
Almarhumah pernah menjadi anggota DPR RI periode 2009-2014 dari PKB mewakili Jawa Timur.