Rektor Universitas Zaitunah, Tunisia Syaikh Hisyam Quraisah Ingatkan Tugas Ulama dan Ilmuan

Mojokerto - Rektor Universitas Zaitunah, Tunisia, Syaikh Hisyam Quraisah turut menjadi narasumber dalam forum Internasional Conference On Research And Community (ICORCS) 2022 di Institut Pesantren KH Abdul Chalim (Ikhac) Pacet, Mojokerto yang digelar selama dua hari mulai Sabtu- Minggu (25-26/06/2022). 

“Saat ini terorisme itu benar-benar di setting, sehingga tugas ulama atau ilmuan di seluruh dunia adalah menghalangi dan meredamnya,” ungkapnya. 

Syaikh Hisyam mengutarakan pencegahan terorisme bukan hanya tugas para ulama dan ilmuan saja. Karena hal tersebut menyangkut perdamaian, masa depan generasi muda dan kemaslahatan dunia. Oleh karena itu dibutuhkan juga sumbangsih dari masyarakat dengan cara mendukung dan mengapresiasi langkah-langkah para ulama dan ilmuan

“Dalam turots sudah dijelaskan bahwasanya agama adalah sebuah nasehat. Dan orang yang berlebihan bersenang-senang akan hancur,” ujarnya.

Maka tugas para ulama dan ilmuan adalah menjadi sebuah menara. Artinya harus bisa menjadi pusat peradaban dan percontohan di tengah-tengah umat manusia. Juga sebagai tali untuk menyambung keselamatan.

“Tugas ulama selanjutnya adalah mampu membing umat dari mana yang baik dan mana yang salah,” terangnya.

menurut Syaikh Hisyam, ulama mempunyai nilai yang strategis. Dimana jika ulamanya bernilai baik, maka masyarakat dan pemerintahan di sebuah negara itu akan menjadi baik. Dan sebaliknya, jika ulama dan ilmuan menyesatkan dan membuat pertikaian. Maka yang terjadi adalah kerusakan masyarakat serta pemerintahannya. 

“Janganlah kita ini menyalahkan orang lain, janganlah kita menyalahkan pemerintahan. Tapi kita sendiri sebagai ulama ataupun ilmuan berjalan sesuai ilmu yang dimiliki. Jika seorang dokter, gunakan ilmu itu untuk kedoktoren. Jangan mengurusi yang lainnya. Dan jika ahli hukum, sayongya berbicara terkait kemaslahatan hukum,” jelasnya.

Syaikh Hisyam menceritakan banyak menemui orang yang masih lemah hati dan akalnya, lalu mendapat sedikit ilmu, lantas berbicara seolah-olah merasa paling tau dan paling benar. Syaikh Hisyam pun mengajak para ulama dan ilmuan untuk tidak menjadikan ilmu itu mati.

“Artinya ketika kita punya ilmu dibidang hadist, tapi kita tidak berbicara tentang hadist, malah berbicara tentang politik. Maka siapa nanti yang mewarisi ilmu hadist yang kita miliki untuk masa yang akan datang,” tandasnya.

Post a Comment

Previous Post Next Post

نموذج الاتصال