Dahlan Iskan: Masyarakat Kejar Pendidikan Berkualitas Meskipun Mahal

Mojokerto - Cendikiawan muslim, Dahlan Iskan mengungkap gejala sosial dimana orang tua menginginkan pendidikan yang berkualitas untuk anaknya meskipun harus mengeluarkan uang yang cukup banyak. Hal tersebut ia ungkapkan pada forum Internasional Conference On Research And Community (ICORCS) 2022 di Institut Pesantren KH Abdul Chalim (Ikhac) Pacet, Mojokerto Sabtu (25/06/2022).

“Dikalangan madrasah dan pesantren saya kira perlu riset tentang perubahan dimasyarakat terutama terkait perkembangan kemakmumar,” katanya dihadapan ratusan hadirin.

Mantan Mentri BUMN itu melihat ketika orang sudah mulai makmur, sudah muncul gejala dimana orang takut hanya kepada dua hal. Pertama orang takut anaknya tidak pintar, sampai seorang ibu harus mencarikan sekolah yang terbaik meskipun mahal.

“Karena takut anaknya tidak pintar, saat ini seorang ibu rela menghemat pengeluaran rumah tangganya agar anaknya bisa sekolah yang bagus. Ketakutan ini dimanfaatkan orang bisnis yang bergerak di dunia pendidikan,” ujarnya.

Maka dibuatlah sekolah yang mahal dengan fasilitas moderen yang lengkap dan kualitasnya bagus. Sekolah seperti ini akan selalu menolak murid karena semakin mahal akan semakin dikejar karena bermutu. Namun hal demikian menurut Dahlan bertentangan dengan keluarnya.

“Kami dapat warisan 120 madrasah, semuanya di desa dan orientasinya selalu niat Lillahi Ta'ala, gurunya juga dibayar dengan Lillahi Ta'ala. Akhirnya mutunya kurang baik,” kisahnya.

Melanjutkan ceritanya, Ketikah Dahlan ingin melakukan perubahan ingin menjadikan madrasahnya seperti Amanatul Ummah yang mahal dan berkualitas. Keluarganya pecah, karena ada yang berfikir tidak boleh ada madrasah seperti itu. Dimana madrasah seharusnya sebagai ladang ibadah yang Lillahi Ta'ala.

“Sementara orang diluar pesantren dan madrasah berbondong-bondong membuat lembaga pendidikan yang hebat dan mahal. Akhirnya masyarakat Islam tidak mau menyekolahkan anaknya ke madrasah yang Lillahi Ta'ala,” ujarnya.

Pada kenyataanya orang Islam akan mengejar sekolah yang non madrasah tetapi bagus. Saat ini orang tua tidak rela anaknya memondokkan di pondok yang kotor, Orang tua yang moderen akan memilih pondo yang bersih.

“Ini yang secara cerdas diambil oleh Ponpes Amanatul Ummah dan beberapa madrasah lain. Sampai ada madrasah yang untuk mendaftar perlu inden selama lima tahun,” pungkasnya.

Post a Comment

Previous Post Next Post

نموذج الاتصال