Kepada para awak media, Supriyono (71) bercerita kronologi kebakaran. Awalnya, sekitar jam 21.00 WIB, ketika hendak mau tidur, seperti biasane di mematikan tv dan pindah ke kamar tengah untuk tidur. Pukul 22.30 WIB, dia mendengar bunyi ledakan disusul dengan lampu penerangan mati. Kemudian, dalam gelapnya malam, Supriyono menuju bunyi ledakan dari kamar sebelahnya, terlihat sebuah cahaya terang, yang ternyata kobaran api yang menyambar tempat tidur. Supriyono berusaha memadamkan api itu dengan air, api itu malah semakin membesar. Akhirnya, dia keluar rumah meminta pertolongan warga, berikutnya mobil PMK berdatangan untuk memadamkan api.
"Saat itu saya panik, hanya minta tolong kepada tetangga," kenang Supriyono.
Dalam kesempatan itu, Gus Barra memberikan uang dan sembako. Walaupun tidak banyak namun kedatangan Gus Barra menjadi obat baginya. Menurutnya, kepedulian seorang pemimpin sangat berarti baginya.
"Saya sama keluarga, berterima kasih kepada Wabup Gus Barra, yang langsung datang ke rumah bekas korban kebakaran ini. Uang dan sembako dari Wabup Gus Barra, sangat membantu sekali bagi kami sekeluarga. Semoga gusti Allah SWT, memberikan segala kemudahan dalam meneruskan amanah dari masyarakat mojokerto," ungkap Supriyono.
Sementara itu, Wabup Gus Barra dengan singkat menyampaikan, bahwa semua musibah itu merupakan cobaan dari Allah. Sebagai hamba Allah tetaplah bersabar dan berdoa, serta tetap semangat dalam bekerja.
"Mudah mudahan, bantuan ini dapat meringankan beban Pak Supriyono," tutur Gus Barra.
Gus Barra memberikan pesan agar berhati-hati dengan jaringan listrik. Kecerobohan dalam memasang instalasi listrik menjadi berbahaya.
" Saya harap semua warga untuk lebih waspada dengan jaringan listrik. Kalau memasang instalasi listrik bisa diserahkan kepada ahlinya," terang Gus Barra.