Mojokerto - Universitas Islam Majapahit (UNIM) Mojokerto Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) menggelar seminar nasional (Semnas) pendidikan di Gedung Nuswantara lantai 1 UNIM, Senin (15/8/2022).
Sementara itu, Wakil rektor Ainul Yakin, mengatakan bahwa tugas kita sebagai pendidik di UNIM adalah membantu mahasiswa agar nanti dia mampu meraih penghidupan yang layak dan kehidupan yang baik.
"Pendidikan yang kita laksanakan harus mampu membekali kompetensi di dunia kerja sehingga ia nanti dapat mencapai kesuksesan dalam bekerja dan berkarir secaraa profesional," ungkap Yaqin saat ditemui disela-sela kegiatan semnas.
Ia menambahkan membekali anak didik harus dengan seperangkat keterampilan halus (soft skill) yang membuat mereka menjadi orang baik, peduli dengan sesama, memiliki kepribadian yang baik.
Jika hanya sukses berkarir yg kita upayakan, maka lulusan lusan ini nanti hanya akan membuahkan bencana dan malapetaka bagi kehidupan.
"Dalam tiga tahun ini kita sudah mengimplementasikan MBKM, Banyak prograam stimulusa yang diluncurkan oleh kemendikbudristek dan kita sambut dengan baik, sekarang juga sudah mulai diupayakan untuk mandiri dalam MBKM," ucap Yaqin.
Ia menambahkan dalam survey world bank, seseorang bisa survive harus memiliki tiga bidang keahlian. Beberapa kemampuan yang harus dimiliki yaitu literacy dan numeracy.
"Banyak pakar yg menagatkan bahwa desain pendidikan kita ini tidak hanya pragmatis, tapi lebih dari itu praktis-teksnis.
Jangan sampai orientasi kita mengejar kompetensi, melupakan manusia indonesia seutuhnya," terangnya.
Dekan FKIP UNIM, Suesthi Rahayuningsih, S.Si., M.Pd mengatakan FKIP UNIM memberikan wadah untuk dosen, guru, praktisi dan peneliti, mahasiswa, dalam mempublikasikan penelitiannya di bidang pendidikan.
"Seminar nasional Pendidikan yang diselenggarakan FKIP UNIM kami mengambil semangat merdeka belajar dan semangat kemerdekaan RI ke 77," ungkap Suesthi sapaan akrabnya kepada media ini di lokasi.
Ia berharap memperoleh rekomendasi dari hasil diskusi seminar ini yang mutahir, inovatif, dan produktif. Sehingga dapat terealisasikan dan diimplementasikan guna menjawab perubahan zaman terkini.
"Ya semoga mendapat rekomendasi dari hasil diskusi ini, sehingga dapat menjawab tantangan zaman," ucapnya.
Selain itu, FKIP UNIM juga sudah terlibat dalam kebijakan merdeka belajar antara lain kampus mengajar, MSIB, KMMI, Duta kampus mengajar, LPTK, Program sekolah penggerak, implementasi kurikulum merdeka, dan telah melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak.
Di era merdeka belajar, kolaborasi merupakan salah satu kunci untuk berkembang, terutama didunia pendidikan, pengajar dan praktisi, baik dari pemerintah maupun swasta, bukan hanya bisa membuka peluang kerjasama, tetapi kolaborasi juga memungkinkan dunia, pendidikan bergerak lebih cepat. Dalam menjangkau target yang luas.
"FKIP UNIM berkomitmen suported meningkatkanmeningkatkan mutu pendidikan di Indonesia," tandasnya.
Ditempat yang sama ketua panitia Feriyanto mengatakan peserta datang berbagai juru nusantara. Diantaranya dari Universitas Kanjuruhan Malang, Universitas Darus Salam Ambon, Universitas dr Soetomo Surabaya. Universitas Darul Ulum lamongan, universitas lampung, dan universitas Riau.
setidaknya ada 45 pemakalah offline dan 5 pemakalah offline. 5 peserta offline dan 39 peserta offline.
"Kegiatan ini kami gelar hybrid, ada offline dan online, sudah ada 49 pemakalah yang sudah menyerahkan kepada kami," terangnya.
Sejumlah mahasiswa unjuk kreasi dengan membacakan puisi dan tari. Menurut Feri kreasi mahasiswa ini bagian dari promosi FKIP UNIM.
"Tarian dan puisi tadi bagian dari promosi FKIP UNIM, kalau " imbuhnya.