Candi Tikus tampak bersalin rupa, cukup banyak perubahan yang kian memanjakan mata pengunjung situs peninggalan Kerajaan Majapahit. Dalam beberapa tahun terakhir, Candi Trowulan mengalami beberapa kali renovasi. Lingkungan sekitar candi sudah bersih nan elok dipandang. Namun hal tersebut terabaikan dan sepi pengunjung. Kurangnya informasi kepada khalayak menyebabkan sepi nya pengunjung.
Dahulu kawasan sekitar candi tidak memiliki tanaman merambat menyerupai leaves Hanya terdapat beberapa tanaman hias di pinggir kawasan pelataran.
Namun seiring berkembangnya tren traveling, diiringi tingginya permintaan akan titik-titik instagenic, pengelola Candi Tikus menerapkan beberapa perubahan konsep. Semuanya kini didesain lebih eye-catching alias memanjakan mata.sekitar candi. Bahkan hampir di sepanjang jalan. Kondisinya juga sangat terawat dan warna hijaunya terlihat menyegarkan.
Seperti disinggung sebelumnya, bangunan utama candi sebenarnya terletak di bawah permukaan tanah. Namun demikian, bagian atas Candi Tikus sebenarnya juga tak kalah menarik. Kalian bisa menghasilkan banyak foto menarik di sini.
Seiring renovasi yang dilakukan pihak pengelola Candi Trowulan, struktur bangunan di sini jadi terlihat lebih jelas. Pemandangan hijau di sekitarnya juga menjadi latar belakang apik yang menambah keindahan hasil foto.
Mengambil foto dari sudut ini juga tidak kalah bagusnya. Teman Traveler bisa langsung menuruni tangga dan memotret keseluruhan lanskap yang ada. Dijamin hasilnya akan kelihatan menawan.
Tapi tahukah Teman Traveler, bahwa sebelumnya kondisi air di sini sedikit kotor dan banyak sampah dedaunan berserakan. Tampak kurang kurang menarik untuk berfoto-foto ria. Tetapi sekarang bagus banget bukan?
Area sekitar depan candi dilengkapi lapangan hijau luas, dikelilingi pepohonan rindang. Kawasan ini tampak memukau dan pemandangannya memanjakan mata. Selain rimbunnya pohon, Teman Traveler juga bisa melihat deretan tanaman hias menyerupai pagar di sepanjang lapangan. Kalian bisa duduk, bermain, dan berfoto sampai puas di sini. Tapi ingat, jangan buang sampah sembarangan ya.
Setelah lelah mengelilingi pelataran, saatnya beristirahat dan berlindung dari paparan teriknya sinar matahari. Teman Traveler bisa langsung menuju ke area halaman belakang dengan dua pohon besar. Masing-masing tanaman tersebut punya akar berukuran besar yang tampak sangat artistik.
Pengelola menambahkan kayu memanjang di antara dua pohon, hingga pengunjung bisa duduk di sana. Daun-daunnya rimbun, terasa teduh dan segar. Nikmat sekali untuk berlindung dari sinar matahari. Cocok dijadikan sebagai tempat beristirahat, tanpa menghentikan aktivitas foto-foto.
Bersebelahan pohon kembar, terdapat sebuah pohon kering berdaun hijau muda. Saking kecilnya daun di pohon ini, dari kejauhan tampak seperti kering. Persis seperti pohon di negara-negara empat musim, saat memasuki musim gugur.
Uniknya, ketika dilihat dari jarak lebih dekat, daun-daun kecil hijau muda tersebut akan terlihat seperti sedang bersemi. Tak ubahnya seperti sedang musim semi. Indah sekali bukan?
Selain jadi semakin Instagenic, Candi Trowulan belakangan juga kian ramai dikunjungi wisatawan. Selain lokasinya strategis, wisata Mojokerto ini juga terjangkau dan asri.