Blitar– Bupati Blitar, Hj. Rini Syarifah mendampingi Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa panen raya padi jenis Inpari-32 di Desa Soso Kecamatan Gandusari Kabupaten Blitar. Kegiatan dalam rangka mendukung program ketahanan pangan ini digelar Sabtu, (27/5/2023).
Dalam keterangannya orang nomor satu di Kabupaten Blitar ini menyampaikan bahwa padi yang dipanen pada kesempatan ini mengaplikasikan elisitor biosaka. Penggunaan biosaka ini menurutnya mampu mengurangi pupuk kimia hingga 50%. “Ini merupakan penemuan putra asli Blitar. Mas Ansar, penemu Biosaka dari Kecamatan Wates, Kabupaten Blitar,” tegasnya.
Lebih lanjut disampaikan pihaknya sudah melihat potensi penggunaan biosaka ini mulai dari tahun 2019. Bahkan pada tahun 2022 Menteri Pertanian datang langsung untuk membuktikan penggunaan biosaka dalam mengurangi pupuk kimia.”Di Kabupaten Blitar sendiri elisitor ini sudah masif digunakan. Selanjutnya semoga di Jawa Timur lebih banyak lagi yang akan mengaplikasikannya. Kami mohon dukungan Ibu Gubernur,” pungkasnya.
Semantara itu, Gubernur Jawa Timur menegaskan bahwa Produksi padi dan beras di Jawa Timur tertinggi di antara seluruh provinsi di Indonesia. Menurutnya, momentum ini akan menguatkan produktivitas yang tetap tinggi tetapi tetap ramah, alam tetap ramah lingkungan. Penggunaan biosaka ini juga mampu menekan biaya tanam padi disaat harga pupuk kimia sedang melambung tinggi seperti saat ini. Selain itu penggunaan cairan biosaka juga membuat tanaman padi semakin kebal dengan serangan hama. Sehingga tanaman padi petani tidak gampang rusak akibat serangan hama.
Gubernur wanita pertama di Jawa Timur ini juga mengungkapkan bahwa lahan persawahan di Kabupaten Blitar sendiri mencapai 11 ribu hektar lebih. Pemerintah Kabupaten Blitar bersama Pemprov Jatim berencana terus mengembangkan penggunaan biosaka di sejumlah wilayah yang lain.
Selain berdampak pada penghematan biaya produksi, penggunaan biosaka pada tanaman padi juga berdampak pada kualitas gabah yang dihasilkan. Menurut Khofifah dari keterangan para petani, gabah hasil pengembangan cairan biosaka lebih enak dan pulen.
“Di sini rata-rata sudah menggunakan 50 persen non kimiawi dan 50 persen biosaka. Saya rasa ini akan menjadi referensi yang sangat bagus bagaimana produksi pertaniannya tetap terjaga kemudian ketahanan padi terhadap serangan hama juga makin bagus. Selain itu dari segi rasa padi biosaka ini jauh lebih punel dan harum,” tutupnya.
Artikel Jaga Ketahanan Pangan, Bupati Blitar Dampingi Gubernur Panen Raya Padi pertama kali tampil pada GOnews.id.