Gelar Lailatul Ijtima, Kiai Asep beberkan Kunci Terkabulnya Doa

Mojokerto - Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA,(kyai Asep) menggelar pelaksanaan Lailatul Ijtima sekaligus nisfu Sya'ban.Kyai Asep mengisi kegiatan tersebut dengan pengajian Kitab Al-Hikam dan pemahaman Aswaja di Aula Guest House Institut KH Abdul Chalim (IKHAC) Pacet Mojokerto, Kamis (17/3/2022) malam.

Menurut Kiai Asep Saefudin Chalim pengajian Kitab Hikam dan pengajian Ahlussunnah Waljama'ah (Aswaja) adalah kitab yang sangat masyhur di kalangan ulama dunia,

“Isinya ialah petunjuk global kehidupan secara universal,” tutur ketua pergunu itu .

Masih menurut Kyai Asep, Kitab Al-Hikam adalah karya ulama besar, Syekh Ahmad ibnu Muhammad Ibnu Atha’illah As-Sakandari. Ibnu Athoillah merupakan tokoh sufi terkemuka dari Tarekat Syadziliyah.

"Ibnu Athoillah sangat produktif melahirkan sekitar 20 karya kitab. Beliau Ulama alim allamah. Meliputi bidang keilmuan tasawuf, tafsir, aqidah, hadits, nahwu, dan ushul fiqh dan hadist lainnya," ujarnya.

Kyai Acep bertutur, Kitab Al-Hikam merupakan maha karya Ibnu Athaillah yang sangat popular  berabad-abad hingga sekarang. Kitab Al-Hikam adalah ciri khas pemikiran dari ulama Ibnu Athaillah asakandari terutama dalam bidang Ilmu tasawuf.

"Secara memanfaatan mengaji kitab Al-Hikam ini adalah untuk bisa memanajemen diri sendiri agar bisa bijaksana dalam memahami kehidupan, " terangnya.

Acara Lailatul Ijtima' ini di laksanakan sejak pukul 17.00 WIB dan baru selesai jam 23.30 WIB. Menurut Kiai Asep, acara ini akan digelar tiap bulan sekali pada setiap tanggal 15 ,dan momentum ini sangat istimewa karena malam anugerah Nisfu syaban.

Peran Pergunu

Kegiatan tersebut bertepatan dengan hari lahir (Harlah) persatuan Guru Nahdatul Ulama (PERGUNU) ke-70.

Menurut Kiai Asep bahwasanya,
Seluruh Banom -banom Nahdatul Ulama(NU) berperan penting untuk menghidupkan NU serta Rais 'Aam Syuriyah PBNU untuk selalu bertumbuh dengan NU.

"Kaum Nahdiyin harus berhati-hati, jangan sampai kita bersahabat dengan orang yang melupakan kifrahnya kepada Allah, dan jangan bergaul dengan orang yang kifrahnya tidak menunjukan perjalanan kepada Allah, secara garis besarnya harus di renungi oleh kaum NU. Jadi harus menjadi muhasabah untuk kita semua agar dalam implementasi kehidupan baik," beber Kyai Asep

Lebih lanjut dikatakan, Pergunu kontribusi secara maksimal dengan peduli terhadap NU dan bangsa. Saat ini setidaknya memberikan  beasiswa sekurang kurangnya 514 untuk S1 sampai S3.

"Kalkulasinya se-kabupaten dan kota  terhitung semua 34 provinsi seluruh Indonesia pada setiap tahunnya. Program  bertujuan untuk mencetak SDM Indonesia tumbuh berkualitas keilmuan dan peran ketakwaan pada generasi muda untuk menuju Indonesia Maju adil dan makmur"

Acara di tutup dengan penjelasan materi pembekalan dari Kiai Asep makna kitab Al-Hikam yang merujuk kepada ikhtiar doa' yang dikabulkan.  Salahsatu menjelaskan
Kalau kita sering mendoakan orang lain, maka kita akan didoakan oleh seluruh malaikat yang ada di langit.

Kyai Asep memaparkan bisa jadi kehendak Allah tidak sama dengan kehendak kita, tapi itu ke-dua nya kehendak Allah.

"Allah mengabulkan doa 3 bentuknya. Pertama, ada kemungkinan doa dikabulkan oleh Allah sesuai dengan permintaan yang diajukan oleh sang hamba dalam waktu segera, " Jelasnya

Kedua, Allah SWT mengabulkan dengan menunda waktu, ada kalanya doa dikabulkan oleh Allah sesuai dengan permintaan yang diajukan oleh sang hamba namun tidak dalam waktu segera. Allah menunda pemberian dan pengabulan permintaaan tersebut karena adanya kemaslahatan dan hikmah tertentu yang hanya diketahui oleh Allah saja.

Ketiga, bisa jadi sebuah doa dikabulkan oleh Allah tapi dalam bentuk yang lain, tidak sesuai dengan apa yang diminta oleh sang Hamba. Ini dikarenakan apa yang diminta oleh sang hamba sesungguhnya tak ada maslahat dan manfaat baginya, sedangkan apa yang diberikan Allah ada manfaat dan maslahat baginya dengan sebagai pengganti versi Menurut Allah SWT .

"Sejatinya dalam bermunajat kepada Allah SWT harus dengan berdoa yang ikhlas penuh dengan kesungguhan secara maksimal,
Semua doa-doa mustajab atau tidak adalah tanda sayangnya Allah kepada hamba-Nya," tutupnya.

Sementara itu Dr kh Abdul Hamid M.Ag yang sebagai pengisi materi Aswaja memaparkan
Perkara Bid'ah ialah "segala sesuatu yang tidak dilakukan oleh Rasulullah SAW pada zaman beliau masih hidup, tetapi kemudian dilakukan atau dilaksanakan oleh ummatnya setelah beliau wafat kategori nya ada bidah," tegasnya.

Semisal ada yang mengatakan perbuatan bidah,dan Selama bidah itu tidak bertentangan dengan Al-Qur'an, As sunnah, ijma maupun Qiyas.

Acara Lailatul Ijtima serta istigosah malam Lailatul Qadar itu dihadiri sekitar 250 kiai dan tokoh masyarakat dari seluruh kabupaten Jawa Timur.
(Deden Daud Surahman) 

Post a Comment

Previous Post Next Post

نموذج الاتصال