Karya Pematung Jatisumber Sudah Ekspor Keliling Dunia

Mojokerto - Pengrajin patung berbahan batu di Dusun Jatisumber, Desa Watesumpak, Kecamatan Trowulan, Mojokerto, mengaku sudah lama tembus ekspor. Walau 20 tahun tanpa perhatian pemerintah namun tetap bertahan hingga saat ini. Salah satu pengrajin patung batu, Deni Indianto (40) masih bisa bertahan diantara ratusan pengrajin yang gulung tikar. Kerajinan yang pernah berjaya pada era 1980-1990 an ini semakin berkurang jumlahnya.

"Dulu sekitar ratusan pengrajin patung batu, namun sekarang tinggal 20 an pengrajin saja, " ungkap Deni saat diwawancarai di rumahnya, Kamis (17/3/2022). 

Sejak dirinya membuka usaha tahun 2003 tidak ada satupun pihak pemerintah memperhatikan. Baik dari dukungan peralatan, bantuan modal maupun perijinan ekspor. 

"Kalau ekspor harus punya ijin ini, itu kami juga taat pajak. Tapi perhatian nol, gak ada sama sekali, kami harus mandiri dan Alhamdulillah masih bisa bertahan," ujarnya. 

Deni mengaku bahan baku batu andesit semakin sulit. Batu-batu besar itu ia datangkan dari kali Konto Kabupaten Kediri. Saat ini harganya sekitar empat juta dalam satu truck. 

"Kalau batu andesit kan memang habis pakai, tidak terbarukan. Kita tergantung alam, saat ini kami menerima bahan baku dari sungai konto Kandangan Kediri, " ujarnya. 

Tidak hanya itu, dirinya mengaku pematung saat ini tidak ada regenerasi. Banyak anak muda memilih menjadi pebisnis daripada Seniman patung. 

"Pematung semakin berkurang. Anak muda sekarang memilih menjadi pedagang patung daripada Seniman patung, mereka enggan belajar menjadi Seniman patung," terangnya. 

Hadirnya produsen patung cor dari bahan pasir dan semen yang merenggut pasar para pengrajin. 

Meski terbuat dari campuran pasir dan semen, secara kasat mata patung cor ini memiliki bentuk yang mirip dengan patung batu. Proses pengerjaan yang lebih cepat dan harga yang lebih murah membuat patung cor lebih diminati pembeli. Kondisi ini membuat patung batu semakin ditinggalkan.

"Adanya industri patung cor semen membuat kita sangat tersaingi. Banyak pembeli beralih karena lebih murah, namun kami optimistis original (keaslian) patung batu ada peminatnya sendiri," terangnya. 

Hasil patung karyanya, dia buka harga mulai Rp 500.000 hingga seratus juta rupiah. Seperti patung Ganesha berukuran kecil 60 centimeter, patung manusia berkepala gajah ini dia hargai Rp 1,7 juta.

Waktu pembuatannya pun tergantung tingkat kesulitan dan ukuran. Mulai dari satu minggu hingga satu bulan pengerjaan. Deni sendiri menggarap pesanan berbagai ukuran, mulai dari 40 sentimeter hingga 1 meter dan bermacam-macam jenis patung. 

“Yang sulit karakter dewa-dewi, patung Budha. Tergantung tingkat kesulitan, harga kami bervariasi, " ucapnya. 

Post a Comment

Previous Post Next Post

نموذج الاتصال