Mojokerto - Event Majapahit Festival (MajaFest) Kabupaten Mojokerto 2022 mendapat sorotan dari LSM dan Budayawan. Dinas Kebudayaan Pemuda Olah Raga dan Pariwisata (Disbudporapar) dipercaya sebagai pelaksana kegiatan tahunan ini. Tak tanggung-tanggung kegiatan yang menelan biaya hingga Rp 2 Miliar yang bersumber dari Dana Insentif Daerah (DID) dinilai rawan penyimpangan.
Uang Milyaran tersebut ludes selama 5 hari dalam gelaran Majafest 2022. Tidak hanya mendapatkan suntikan uang milyaran DID namun diduga mendapat kucuran sponsor diantaranya dari Bank Jatim, JNE, PT Mayora, Teh Pucuk, PLN, Le Mineral dan PDAM yang tak diketahui nominalnya.
"Saya mencium ada yang tidak beres dalam kegiatan event Majafest 2022, karena terdapat dua anggaran, dari APBD juga ada dari sponsor, aturanya gimana, apa tidak terjadi dobel anggaran" ujar Ketua Umum LSM Masyarakat Pemerhati Pelaku Korupsi Kolusi dan Nipotisme (MPPK2N) Kabupaten Mojoketo Khusnul Ali kepada media ini, Minggu (28/8/2022).
Lebih lanjut menurut Khusnul bahwa di gelarnya event Majafest 2022 sepi pengunjung. Menurutnya, bahwa di event Majafest 2022 dengan biaya besar namun perencanaan yang kurang matang. Selama 5 hari di Trawas, ramainya saat momentum sambel wader yang masuk MURI, serta Fashion Show yang diikuti semua OPD. Selain hari itu, pengunjung tidak membludak seperti yang kita bayangkan.
"Majapahit Festival di Trawas pengunjungnya didominasi warga dari Kecamatan Trawas, luar saja sedikit, sehingga jauh dari pandangan pengunjung berjubel, meski semua Kepala OPD dalam HP androidnya membuat status program pelaksanaan Majafest 2022," tuturnya.
Aktifis yang tinggal di Kecamatan Puri tersebut, juga meminta agar Aparat Penegak Hukum (APH) yang ada di Mojokerto untuk melakukan pengawasan Anggaran Majafest karena potensi adanya kerugian uang negara.
"Karena uang yang di pakai berasal dari uang rakyat. Maka saya berharap penegak hukum di Mojokerto untuk mengawasi pengunaan anggaran Majafest" ujarnya.
Sementara itu, Ketua Persatuan Artis Musik Melayu Indonesia (PAMMI) Kabupaten Mojokerto Nyoto Wibowo mengatakan, Majafest Kabupaten Mojokerto tahun 2022 ini tidak sesuai dengan dengan Slogannya yang akan melibatkan shakeholder mulai dari pelaku ekonomi kreaktif, pelaku budaya dan seni, pelaku ekonomi dan juga jajaran OPD Kabupaten Mojokerto.
Lebih lanjut menurutnya, dalam pelaksanaanya pelaku seni dari Mojokerto Event Majafest tidak dilibatkan sama sekali, malah mendatangkan Orkes Melayu luar Mojokerto yang kwalitasnya Jauh di bawah dari Orkes Melayu dari Mojokerto.
"Orkes yang pernah menjuarai lomba di Pemkab Mojokerto malah tidak dipakai"ujar Nyoto Wibowo.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan Pemuda Olah Raga dan Pariwisata (Disbudporapar) Kabupaten Mojokerto Norman Handhito belum ada respon saat dikomfirmasi via aplikasi WhatsAp.