Kendal - Indonesia dikenal sebagai penghasil kapal kayunya. Salah satu kapal asli Jawa Tengah adalah wudungan. Kapal jenis ini berukuran kecil dengan motif khas warna mencolok.
Suharno (42) satu dari empat orang yang berprofesi sebagai pembuat kapal perikanan di Desa Gempolsewu.
Di wilayah desa Gempolsewu ia dikenal sebagai tukang galang perahu.
Ia mengaku sudah menjadi pengrajin pembuat kapal sejak 12 tahun. Awalnya, ia adalah tukang bangunan namun karena banyak yang ingin dibuatkan kapal ia pun melayani permintaan tersebut.
"Belajar sendiri, sudah 12 tahun menjadi tukang pembuat kapal," ungkap Suharno saat di temui di tempat kerjanya, Kamis (11/10/2022).
Dalam pembuatan kapal ia mengaku tidak mengalami kendala. Bahan kayupun tersedia di toko kayu atau memotong kayu sendiri di kebun.
"Kayu papan jati sudah ada di toko tinggal kita cari sesuai keinginan kita," ujarnya.
Uniknya, untuk membentuk molet sesuai pola perahu. Kayu dipanaskan dengan api dan di poles sesuai keinginan secara manual.
Proses pembuatan kapal ini masih tergolong cukup sederhana, untuk pemotongan kayu menggunakan mesin. Kemudian bagian kayu yang melengkung, sebelumnya terlebih dahulu dipanggang di atas api, sementara atas ujung kayu dimasukkan ke kayu yang sudah dilubangi dan di tarik dengan tali. Fungsinya agar kayu bisa melengkung. Setelah itu, kemudian baru dirancang menggunakan lem dan paku pasak sesuai dengan selera para pengrajin.
"Ya, alat ini kami buat sendiri. Ya, fungsinya supaya kayu bisa melengkung sesuai keinginan kita," imbuhnya.
Puluhan kapal di wilayah Tawang sudah menjadi karyanya. Setidaknya ada 22 sudah siap berlayar.
" Sudah 22 kapal kayu, dan ini sudah ke 23 kapal yang saya buat secara mandiri," terangnya.
Bagi Suharno, perahu yang sering ia buat kebanyakan kapal kayu dengan model wudungan. Jenis kapal ini sangat diminati oleh nelayan Tawang.
"Banyak yang pesen model wudungan, mungkin murah meriah dan bbentuknya bagus dan sederhana," terangnya.