Mojokerto - Mahasiswa Universitas Islam Mojopahit (Unim) Mojokerto lolos dalam program Kredensial Mikro Mahasiswa Indonesia (KMMI) yang digelar Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaaan. Adalah Mohammad Tirta Manthofani mahasiswa bahasa inggris Unim ini mendapat kesempatan mengembangkan diri melalui aktivitas di luar kelas perkuliahan.
"Untuk lolos tidaknya dari program sebenarnya saya jujur tidak menyangka karna bidang dan jurusan saya sama program tersebut tidak sama. Jadi alhamdulillah mungkin berkat doa orangtua support dari dosen dan teman teman," ungkap Tirta kepada satukanal.com, Rabu (10/9/2022).
Ia mengaku minim persiapan. Awalnya, informasi program bergensi ini diinformasikan oleh dosen pembimbingnya. Hari itu merupakan hari terakhir pendaftaran, sehingga persiapan sangat minim.
"Kalau untuk persiapan ini sangat unik, jadi ceritanya untuk informasi yang saya dapatkan ini dikasih oleh salah satu dosen pembimbing yang mengetahui pasion/kemampuan mahasiswanya. Sekitar pukul 10. 00 dan hari terakhir deadline mengikuti program tersebut. Istilahnya sat set," ujar Tirta.
Beruntung bagi Tirta, pihak kampus Unim sangat mendukung, sehingga berkas- berkasnya selesai dalam hari itu juga.
"Saya langsung menemui dosen tersebut untuk konsul, alhamdulillah pihak kampus sangat support untuk mahasiswa yang ingin mengikuti program baik dari kementrian dan lain-lain," imbuhnya.
Program ini digagas oleh kemendikbud Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan.
Pendaftaran program microcondential game developer bacth 2 ini dimulai sejak 14-28 Juli 2022.
Untuk kegiatan ini dimulai pada tanggal 11 Agustus 2022 besok sesuai informasi yang ada di akun kampus merdeka saya," terang Tirta.
Sementara itu, sekretaris umum Esport Indonesia (ESI) Deni Mustofa mengapresiasi milenial berprestasi terutama dibidang game online. Ia menambahkan di zaman serba digital segala bentuk aktivitas dan kreativitas semuanya melalui online.
"Termasuk game online bisa meningkatkan nilai ekonomis dari perkembangan game online di Indonesia," ucap Deni yang juga akademisi Unim ini.
Ia menyampaikan bahwa kedepan akan penuh tantangan, yang dimulai dengan masuknya Indonesia ke dalam revolusi industri 4.0 dan society 5.0. Namun di balik tantangan pastinya juga terdapat peluang yang membuat Indonesia lebih inovatif dalam berbagai bidang.
Sementara itu, kaprodi bahasa Inggris Syihabul Irfan M.Pd menyampaikan bahwa mahasiswa saat ini selain berprestasi di bidang akademik namun harus bergerak cepat untk bisa mengikuti zaman dengan prestasi non akademik yaitu sebagai game developer.
Irfan menyampaikan program KMMI berupaya untuk mempersiapkan mahasiswa melalui pembelajaran yang merepresentasikan dunia industri. Ia berharap dengan program KMMI ini kelak akan melahirkan lulusan yang siap untuk menghadapi tantangan global.
"Semoga dengan program ini, lulusan Unim lebih siap mengahadapi dunia global yang semakin komplek dan mengantarkan Indonesia menjadi Indonesia emas di tahun 2045.
Ia menambahkan, program KMMI ini muncul berbasis pada tiga tren makro, yaitu: 1) Permintaan yang berkembang pesat untuk pendidikan tersier berkualitas tinggi di masyarakat, 2) Transformasi digital terjadi di banyak industri sehingga perubahan ini membuat kesenjangan, keterampilan antara lulusan perguruan tinggi dengan dunia kerja dengan industri, dan 3) Digitalisasi sektor pendidikan tinggi sehingga memudahkan mahasiswa mengakses di dalam dan di luar peguruan tinggi.
“Semoga dengan adaya program ini tidak ada lagi batasan belajar dan kata merdeka dalam belajar semakin menjadi kenyataan,” tandasnya.