Hadir dalam kegiatan itu, Wakil Bupati Mojokerto Dr H Muhammad Al Barra Lc M Hum, Kadis Kebudayaan Pemuda Olah Raga dan Pariwisata (Disbudporapar) Norman Handitho, S.I.P, perwakilan Forkopimda, Guru Besar pencak silat serta tamu undangan lainnya.
Wabup Gus Barra membuka secara resmi turnamen Pencak Silat tersebut, yang dalam rangka mewujudkan Kabupaten Mojokerto yang aman, damai dan kondusif. Dalam sambutannya, Wabup Gus Barra menyampaikan, bahwa Kegiatan ini dalam rangka mencari dan membina bibit Pesilat Kabupaten Mojokerto agar bisa bersaing dikancah Provinsi, Nasional dan Internasional.
Lebih lanjut, Wabup Gus Barra menerangkan, para pemuda harus ikut berperan aktif dalam menjaga semua warisan leluhur. Diantaranya pencak silat. Sebab, pencak silat adalah olahraga beladiri yang mengandung nilai - nilai seni tradisional dari Indonesia. Pencak silat merupakan unsur - unsur kepribadian bangsa Indonesia yang dimiliki dari hasil budidaya yang turun temurun.
"Pencak silat merupakan sebuah seni bela diri asli nenek moyang kita, juga telah diakui masyarakat dunia. Untuk itu, semua pihak, khususnya para pemuda harus ikut menjaga kelestarian pencak silat, dengan ikut belajar pencak silat ini. Karena ikut menjaga olaraga pencak silat ini, sama dengan merawat budaya bangsa indonesia," jelas Wabup Gus Barra.
Sementara itu, Kadis Kebudayaan Pemuda Olah Raga dan Pariwisata (Disbudporapar) Norman Handitho, S.I.P, menambahkan, turnamen pencak silat piala bersama Bupati dan Kapolres Mojokerto yang dibuka langsung oleh Dr H Muhammad Al Barra Wabup Mojokerto ini, diikuti para peserta mewakili Kecamatan se Kabupaten Mojokerto, dan bukan mewakili Perguruan Silat. Sebanyak 78 pendekar dari 14 Kecamatan Wilayah Hukum Polres Mojokerto.
"Turnamen ini juga dapat menjaring atlet pencak silat berprestasi dari setiap masing masing perwakilan kecamatan yang ada di Kabupaten Mojokerto. Turnamen ini dapat menjadi sarana menjalin silaturahmi di antara para pesilat," ungkap Mas Norman sapaan akrabnya.