Blitar – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Blitar terus berupaya untuk memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam mendapat layanan kesehatan. Saat ini, Dinkes Kabupaten Blitar sudah mengintegrasikan 5 inovasi layanan kesehatan dan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. Lima inovasi layanan kesehatan itu meliputi Simpustronik, Lapak Dinkes, Iso Konsul, Sigap, dan Griya Sehat.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Blitar Dr. Christine Indrawati mengatakan, pertama adalah aplikasi Simpustronik yang berarti Sistem Informasi Puskesmas Elektronik. Aplikasi ini mendukung kegiatan pencatatan data pasien atau rekam medis elektronik, dan pengolahan dan pelaporan data kesehatan yang dilakukan oleh petugas kesehatan.
Bagi masyarakat akan mendapat kemudahan layanan kesehatan bagi masyarakat melalui interoperabilitas data kesehatan, dimana masyarakat memiliki satu nomor rekam medis.Kedua, adalah Lapak Dinkes dan ini dibentuk melalui pengembangan aplikasi e-government. Lapak Dinkes dapat diakses pada alamat lapakdinkes.blitarkab.go.id dan telah diresmikan oleh Bupati Blitar pada 15 Desember 2021.
Lapak Dinkes merupakan bentuk pelayanan aplikasi satu pintu mencakup seluruh pelayanan milik Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar. Lapak Dinkes dapat menjangkau pelanggan atau pengguna yang lebih besar, layanan daring akan membebaskan batasan yang selama ini dimiliki layanan publik secara luring.
Meskipun tidak bertemu, proses pelayanan masih dapat berjalan sehingga membuka peluang menjangkau lebih banyak wilayah Kabupaten Blitar. Lapak Dinkes juga memberikan proses pelayanan atau pengurusan menjadi lebih cepat, dan juga lebih mudah baik bagi pengguna atau Dinas Kesehatan. Pengguna hanya perlu mengunggah persyaratan, tanpa perlu membuang-buang waktu datang secara langsung ke kantor. Selain itu, juga dapat meminimalisir antrian, kerumunan dan lain sebagainya.
“Sebagai upaya kami untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam menjangkau layanan kesehatan. Contohnya, ada Lapak Dinkes, dan Simpustronik,” terang dia, Sabtu (17/06/2023).
Menurut Dr. Christine, sedangkan inovasi layanan kesehatan yang ketiga adalah Iso Konsul. Ini merupakan fitur layanan berbasis aplikasi WhatsApp chat dari Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar sebagai media konsultasi dan Informasi bagi warga yang menderita Covid-19.
Sementara itu yang keempat adalah Sigap atau Service Gawat Darurat Blitar. Sigap merupakan aplikasi yang digunakan masyarakat untuk meminta pertolongan kegawatdaruratan medis berupa tombol emergency button.
Melalui aplikasi ini masyarakat akan mendapat layanan pre hospital dengan cepat, tepat, cermat dan profesional.Kelima yaitu Griya Sehat, ini merupakan pelayanan kesehatan tradisional. Dalam hal ini, Dinkes memberikan pelayanan kesehatan promotif dan prefentif yang dilakukan oleh tenaga kesehatan tradisional (Nakestrad).
Griya Sehat Asiatica Kabupaten Blitar berlokasi di Jalan Manokwari Kanigoro, dan memberikan layanan antara lain, akupuntur, akupesur (totok wajah, pijat bayi), konsultasi herbal dan pijat tradisional. Untuk memperoleh layanan griya sehat pasien cukup dengan reservasi di nomor handphone yang telah tertera.
“Ada Iso Konsul yang merupakan layanan untuk pasien Covid-19, Kemudian Sigap merupakan layanan kegawatdaruratan. Kami juga menyediakan layanan griya sehat yaitu layanan kesehatan tradisiona,” ucapnya.
Lebih lanjut ia menambahkan, Dinkes akan terus mengembangkan inovasi yang telah dibuat ini serta mensosialisasikan kepada masyarakat luas, bahwa saat ini sudah ada layanan kesehatan yang memudahkan.
Artikel Dinkes Kabupaten Blitar Integrasikan 5 Inovasi Layanan Kesehatan pertama kali tampil pada GOnews.id.