Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Jawa Timur, Himawan Estu Bagijo mengungkapkan, MJC merupakan program yang sedang dikembangkan di Jawa Timur. MJC merupakan wadah pertukaran informasi dan jaringan di antara klien-talent.
"Klien adalah perusahaan pengguna jasa dari milinel yang kita sebut talent. Ya tujuanya untuk menciptakan ekosistem kompetitif dan kondusif ekonomi di Jawa Timur,"
MJC menjadi terobosan baru dalam mengurangi angka pengangguran di Jatim pasca covid 19. Selain itu juga memberi akses bagi perusahaan untuk menggunakan tenaga profesional dalam meningkatkan daya saing di era digital.
"Saat ini, perusahaan-perusahaan lebih tertarik dengan konsep digital marketing ini. Mereka tidak perlu membutuhkan tempat yang luas dan waktu yang lama tapi menghasilkan uang," ujarnya.
Sebagai informasi, MJC sedang dikembangkan Pemerintah provinsi Jatim sebagai daerah dengan pengembangan lapangan kerja melalui konsep Gig Economy. Konsep ini merupakan sebuah tren ekonomi yang sedang berlangsung di dunia.
Gig Economy, sumber daya manusia berbasis profesi era milenial seperti desain, multimedia, programming, digital marketing dan profesi ekonomi kreatif dan digital lainnya.
Dirinya juga berharap peran aktif millenial untuk bisa ditraning terutama di industri kreatif.
"Kami berharap adanya MCJ ini dapat diikuti oleh anak muda kita. Dan peluang di dunia kreatif digital ini sangat besar," tandasnya.